love episode 2

Halo semuanya, kali ini aku masih pengen bicara soal cinta alias love. Kemaren aku udah ngomongin soal gimana cinta dan keadaanku saat jatuh cinta. Juga sedikit kisah ku about love. Di sini aku bakal ngomonin lebih lanjut lagi soal ini. Here we are…

Kalian pernah baca buku “JOMBLO” ? Buku karangan Aditya Mulya ini lumayan menarik. Meskipun sedikit berbau porno, tapi banyak juga pelajaran yang bisa kita manfaatkan. Ada beberapa hal soal yang cinta yang bikin aku tertarik and seneng sama buku ini. Aku juga jadi tahu sedikit tentang pergaulan anak kampus jaman sekarang. Tertama daerah Bandung yang jadi setting ceritanya.

Yang paling kena bagiku ialah kisahnya Agus. Di filmnya diperankan oleh Ringgo Agus Rahman. Apa yang dia jadiin prinsip dalam hidupnya sungguh menggugah (ceileee). Meskipun dia diceritain selingkuh, tapi akhirnya dia juga ngambil keputusan yang tepat. Yaitu mikirin masa depan cintanya and mutusin selingkuhannya secara baik – baik (tetep aja mutusin).

Prinsipnya yang dapat aku tangkap tentang jatuh cinta. Klo kita mencintai seseorang karena dia cantik/cakep trus klo kita ketemu yang lebih cakep/cantik lagi gimana dunks? Apa yang sekarang kita putusin, trus ngincer yang baru. Atau tetep sama yang lama tapi tersiksa. Kenapa tersiksa? Karena alesan kita falin’ love kan cuman kecantikan, begitu ada yang lebih otomatis kita jadi lebih juga dunk cintanya sama yang baru (klo mobil baru agak wajar sich). Trus kasihan sekali para perjaka – perjaka tidak ganteng (a.k.a jelek) kaya aku, masak harus jadi korban “pemutusan” (ga ada hubnya sama PLN) berkali kali, atau harus menanggung nasib jadi jomblo abadi atau pensiunan jomblo atau jomblo kadaluarsa atau jomblo saksi sejarah (busyet!!!). Buat yang nasibnya kaya’ gitu sabar ya….. ^_^

Begitu juga kalo alasannya kekayaan alias harta atau uang dengan istilah lainnya materi, korbannya orang – orang pas – pasan. Untuk anak muda yang seumuran aku kasihan ortunya berarti. Buat yang ortunya punya penghasilan ngepas banget buat kebutuhan setahun – tahun (my mom usually uses one year planning) maka urusan cinta bias jadi berabe banget kan? Tapi buat yang ortunya kaya alias berkemampuan lebih disebut juga menengah ke atas lain lagi masalahnya. Masalah menurutku justru ada di pasangannya, klo anak itu (anak yang kaya) ga bisa buat rencana masa depan yang matang. Siap – siap aja jadi peliharaan baru Negara ( UUD ‘45 pasal 34) kita hehe

Masih banyak lagi alasan lainnya yang ga masuk akal dan ga relevan sama cinta itu sendiri. Yang bisa bikin cinta itu ga murni (toeri anak sedeng). Alasan – alasan yang bikin pasangan yang sedang fall in love jadi menderita satu sama lain dalam hubungannya. Maka apakah cinta emang ga butuh alasan? Ga juga, menurutku alasan itu ada untuk memulai adanya perkenalan yang suatu saat bisa merujuk menuju cinta tapi bisa juga ga.

Alasan – alasan itupun bisa aja muncul di saat jatuh cinta, pasangan kita bisa saja jadi orang paling cantek atau ganteng. Bisa juga menjadi pangeran buat kita. Menjadi orang yang beitu berharga bagi pasangannya. Inilah salah satu keajaiban dalam love, atau magic condition between lovers. Hal ini cuman bisa di rasakan oleh pasangan – pasangan yang lagi fall in love. Buat yang fallin’ down (jatuh !?!) mereka justru kadang heran ngeliat yang lagi jatuh cintrong. Bisa aja orang – orang (yang jatuh) itu berpikiran “ah cowo’nya ga ganteng – ganteng amat” atau “ce genit kaya’ gitu mau?”.

Jangan takut para lovers sekalian, sekali lagi jangan takut atau mundur dari petualangan cinta kalian. Aku juga punya pengalaman yang sama. Cowok biasa kaya’ aku akhirnya bisa punya pacar. Mudah 2an dia ga terpaksa jadi pacarku huehuehue. Mungkin ada yang lebih cantik dari dia atau lebih pintar atau lebih baik dari di@. Tapi untuk saat ini di@ yang udah bikin aku jatuh cinta. Di@ yang terbaik buat aku dan aku bersyukur banget karena dengan segala kekurang(ajar)anku di@ masih mau nerima aku sebagai kakashi eh kekasih nya hehe.

Apapun keputusan kalian dan apa aja yang kalian rasakan jangan pernah hilang kepercayaan kalian sama cinta. Silahkan ambil kesimpulan sendiri, mohon maaf kalau ada kesalahan

See you later. . . . . . . . . .